Gravity atau lebih di kenal dengan metoda gaya berat, sangatlah sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan, baik Eksplorasi Minyak Bumi (HC), eksplorasi Panasbumi (Geothermal),Dan Arkeologi Kegiatan Monitoring (Microgravity 4D) yaitu Pergerakan Fluida, Amblasan, dll.
Secara umum metoda gravity ini mendasarkan pada pengukuran nilai-nilai kuat medan gayaberat (percepatan gravitasi bumi) di berbagai titik amat. Percepatan gravitasi ini tidak bergantung pada massa bumi. Semakin bertambah jarak pengukuran maka semakin berkurang percepatan gravitasinya. Perbedaan nilai kuat medan gravitasi yang terukur di permukaan berasosiasi dengan variasi rapatmassa (density) batuan di bawah permukaan.
Metode gayaberat digunakan karena kemampuannya mendeteksi rapatmassa sumber anomali terhadap lingkungannya (kontras densitas) dan dari informasi ini dapat diduga bentuk struktur bawah permukaan. keunggulan metoda gravity ini adalah bahwa metoda gravity merupakan metoda Geofisika Pasif artinya metoda gravity ini tidak memberikan gangguan terhadap bumi (NDT), trus kepraktisan metoda gravity pada Operasi Lapangan artinya alat gravity ini merupakan alat yang portable dan ringkas dan hanya membutuhkan tenaga kerja sedikit. Selain itu metoda gravity ini juga merupakan alat yang Ekonomis.
Dalam survei gayaberat, pengukurannya dilakukan secara relatif. Dalam survei graviti, penentuan densitas juga penting, dimana penetuan densitas didasarkan pada batuan yang dapat diambil di permukaan (di mana batuan sudah lapuk dan/atau terdehidrasi), atau dari sumur pemboran (di mana mereka telah mengalami penghilangan tekanan dan menjadi lebih terpecah-pecah dibandingkan kondisi semula). Konsekuensinya,kesalahan-kesalahan dalam penentuan densitas adalah sangat signifikan dalam survei gravitasi. Hal ini perlu kita sadari pada waktu kita menginterpretasi anomali gravitasi sehingga dapat dihindari interpretasi yang berlebihan dan tidak dapat diterima secara geologi.
0 komentar:
Posting Komentar